UJI MIKROBIOLOGI
Uji mikrobiologi adalah suatu metode
pengujian dengan menggunakan suatu media yang berfungsi untuk mengidentifikasi
adanya suatu bakteri, jamur ataupun kandungan logam pada bahan baku maupun
produk jadi. Hasil pengujian dilihat setelah beberapa hari media yang telah
ditanam bakteri didiamkan didalam incubator. Uji
mikrobiologi dibagi menjadi 3 macam yaitu :
1. Uji Bakteri Patogen
Bakteri patogen merupakan bakteri
yang bersifat parasit untuk manusia sehingga bakteri tersebut tidak boleh ada
dalam bahan baku maupun produk akarna dapat emmbahayakan konsumen. Maka
pengujian bakteri pathogen ini bertujuan untuk mengidentifikasi ada atau
tidaknya baberapa bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus, Salmonella thyposa, Pseudomonas
aeruginosa, dan Escherichia coli dengan menginokulasikan dalam sutu media yang sesuai
yang nantinya di inkubasi pada suhu 20oC selama 24-48 jam. Adanya
bakteri biasa ditunjukan dengan perubahan warna pada media yang telah ditanam
bakteri.
2. Uji Angka Kapang Kamir
Uji Angka Kapang kamir bertujuan
untuk menghitung jumlah koloni bakteri mesofil aerob ( bakteri yang
bersimbiosis dengan fungi/cendawan ), biasanya berbentuk seperti jamur dan
berserabut. Seperti proses uji bakteri pathogen pada umumnya. Penghitungan
koloni bakteri secara kualitatif atau dengan penglihatan langsung.
3. Uji Angka Lempeng Total
Uji Angka Lempeng total bertujuan
untuk menghitung jumlah koloni bakteri mesofil aerob ( bakteri yang
bersimbiosis dengan unsur logam ), biasanya berwarna putih dan membulat.
Prosesnya sama seperti uji bakteri pathogen pada umumnya. Penghitungan koloni
bakteri secara kualitatif atau dengan penglihatan langsung.
MEDIA MIKROBIOLOGI
Medium adalah substansi yang terdiri atas campuran
zat-zat makanan ( nutrient ) yang
dipergunakan untuk pemeliharaan dan pertumbuhan mikroorganisme. Mikroorganisme
juga merupakan mahluk hidup, untuk memeliharanya dibutuhkan medium yang harus
mengandung semua zat yang diperlukan untuk pertumbuhannya, yaitu antara lain
senyawa-senyawa organik (protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin).
Mikroorganisme dapat
menggunakan makanan dalam bentuk padat dan dapat pula yang hanya menggunakan
bahan-bahan dalam bentuk cairan atau larutan. Fungsi dari media biakan adlah
memberikan tempat atau kondisi yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan dari
mikroorganisme yang dikembangbiakan.
Syarat-syarat media yang baik
Ø
Media harus mempunyai tekanan osmosa, tegangan permukaan, dan pH yang
sesuai dengan kebutuhan mikroorganisme.
Ø
Media harus dalam keadaan yang steril.
Ø
Suhu media harus cocok dan mengandung kelembaban yang sesuai.
Ø Mengandung bahan makanan dan mengandung cukup
oksigen.
Ø Terlindung dari kontaminasi bahan lain.
Dalam Proses mikrobiology menggunakan media yang
berupa agar-agar yang berfungsi sebagai tempat tumbuhnya mikroorganisme dengan
alasan karna agar-agar merupakan bahan yang cocok karna teksturnya yang padat
tapi lunak sehingga dapt dengan mudah ditembus oleh biakan., mengandung air
untuk biakan dan tidak seperti media yang berbentuk cair yang mudah menguap dan
berubah.
Media terlebih dahulu dilarutkan dari bahan baku
padat sesuai perhitungan dan disterilirilisasi dengan otoklaf dengan suhu 121 oC
tekanan 1 atm selama kurang lebih 15 menit. Setelah disterilisasi adalah proses
penuangan media di LAF ( Laminar Air Flow ) agar tidak
terjadi kontaminasi dengan udara luar. Suhu media saat dituang kira-kira 45oC.
Dan diamkan sampai membentuk agar-agar padat.
Berikut ini
penjelasan tentang media mikrobiologi yang dipakai :
Potato Dextrose Agar ( PDA )
Potato Dextrose
Agar (PDA) merupakan media yang
sangat umum yang digunakan untuk mengembangbiakkan dan menumbuhkan jamur dan
khamir.
Komposisi Potato Dextrose Agar ini terdiri
dari bubuk kentang, Dextrose dan juga agar.
Bubuk kentang dan juga dextrose merupakan
sumber makanan untuk jamur dan khamir.
Nutrient Agar ( NA )
Nutrient agar adalah medium yang berwarna puih kekuningan
yang digunakan untuk mengidentifikasi mikroorganisme yang membawa kandungan
logam. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef,
pepton, dan agar.
Lactose Broth ( LB )
Lactose broth digunakan untuk mendeteksi adanya coliform, menjadi preenrichment broth untuk Salmonella dan juga sebagai bahan pembelajaran fermentasi
laktosa pada bakteri secara umum.
Tryptone Soya Broth ( TSB )
TSB adalah media broth diperkaya untuk tujuan umum,
untuk isolasi, dan penumbuhan bermacam mikroorganisme. Media ini banyak
digunakan untuk isolasi bakteri dari specimen laboratorium dan akan mendukung
pertumbuhan mayoritas bakteri patogen. Media TSB mengandung kasein dan pepton
kedelai yang menyediakan asam aminodan substansi nitrogen lainnya yang
membuatnya menjadi media bernutrisi untuk bermacam mikroorganisme.
Mannitol Salt
Phenol Red Agar ( MA )
Mannitol Salt Agar adalah media
umum yang digunakan untuk media pertumbuhan. Media ini dapat mendorong
pertumbuhan kelompok bakteri tertentu dan sekaligus menghambat pertumbuhan
bakteri lainnya. Mannitol Salt Phenol Red Agar memiliki warna merah terang yang berfungsi untuk
mengidentifikasi bakteri pathogen.
Cetrimid Agar (
CA )
Cetrimid
Agar biasanya
digunakan untuk isolasi Pseudomonas. Kandungan cetrimide yang merupakan quarternary ammonium merupakan senyawa yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri lain, karena menyebabkan kebocoran unsur-unsur didalam sel,
namun tidak terjadi pada Pseudomonas.
MacConkey Agar ( MC )
MacConkey Agar adalah salah satu jenis media yang digunakan untuk
identifikasi mikroorganisme. MacConkey agar termasuk dalam media selektif dan diferensial bagi mikroba. Jenis mikroba
tertentu akan membentuk koloni dengan ciri tertentu yang khas apabila
ditumbuhkan pada media ini.
Media MacConkey
Agar membedakan bakteri yang memfermentasi laktosa, ( berkoloni merah muda )
dengan yang nonfermentasi ( tidak berwarna ). NaCl yang terkandung dapat
menghambat koloni bakteri proteus. Koloni salmonella halus dan tak berwarna. Mempunyai keistimewaan
memilah bakteri enteric gram negatif yang
memfermentasi lak-tosa, karena media ini mengandung laktosa, crystal violet dan
neutral red bile salt.
Kemampuan E. coli memfermentasi laktosa menyebabkan penurunan pH,
sehingga mempermudah absorpsi neutral red untuk mengubah koloni menjadi merah
bata. Koloni lain ( S. aureus, P.
aeruginosa dan Salmonella ), bila tumbuh tidak akan berwarna karena tidak
mampu memfermentasi laktosa. Mikroba lain yang dapat tumbuh pada media ini
antara lain Enterobacter,
Proteus, Salmonella, Shigella, Aerobacter, Enterococcus.
Selenite Cystine Broth Base (
SCBB )
SCBB digunakan untuk mengidentifikasi
adanya bakteri salmonella typhosa dan merupakan
media yang diperkaya dengan penambahan asam smino sistin. Asam amino potensial membentuk
reaksi redoks yang baik untuk pertumbuhan bakteri Salmonella
Typhosa. SCBB menghambat pertumbuhan
bakteri Coliform dan Salmonella.
PROSES KERJA UJI MIKROBIOLOGI
Pada Pengujian AKK dan ALT dilakukan
pada saat yang bersamaan. Oleh karna itu, penulis menulis prosedurnya menjadi
satu. Berikut ini penjelasan proses pengujiannya:
Uji AKK dan ALT
Alat yang dipakai :
1. Neraca Analitik 10. Pipet Ukur 19. Gelas Ukur
2. Spatula Logam 11. Pipet Tetes 20. Botol
Semprot
3. Batang Pengaduk 12. Beaker Glass 21.
Otoklaf
4. Tabung Reaksi 13. Tutup Sumbat 22.
Korek Api
5. Ballpipet 14.
Cawan Petri 23. Panci
6. LAF ( Laminar Air Flow )15. Kertas
Label 24.
Kertas Timbang
7. Rak Tabung Reaksi
16. APD 25. Labu Ukur
8. Kompor 17. Oven Elektronik 26.
Erlenmeyer
9. Incubator 18.
Pembakar Spirtus
Bahan :
1. NA ( Nutrient Agar ) 5. PDA ( Potato Dextrose
Agar )
2. TSB ( Tryptone Soya Broth ) 6.
Aquadest
3. NaOH ( Natrium Hidroksida ) 7.
Sampel
4. LB ( Lactose Broth ) 8. Alkohol
5. KH2PO4 ( Kalium
Dihigrogen Fosfat )
Prosedur :
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan, gunakan APD seperti
sarung tangan karet dan masker.
2. Bersihkan timbangan sebelum digunakan,
nyalakan timbangan.
3. Timbang NA ( Nutrient Agar ), PDA ( Potato Dextrose
Agar ), LB ( Lactose Broth ), dan TSB (Tryptone Soya Broth ) sesuai
perhitungan.
4. Larutkan dengan aquadest sesuai dengan
banyaknya sampel dengan batang pengaduk hingga homogen. NA dan PDA ditempatkan
di Erlenmeyer sedangkan LB dan TSB ditempatkan di tabung reaksi kira-kira ± 9
ml. Tutup dengan tutup sumbat.
5. Buat larutan buffer dengan
menimbang Kalium
Dihidrogen Fosfat ( KH2PO4
) 4 gram, larutkan dalam baker glass dengan menggunakan NaOH sebanyak 17.9 ml,
Masukkan ke dalam labu takar 100 ml. Tambahkan aquadest sampai tanda batas. Kocok hingga homogen. Pipet
buffer dengan pipet ukur dan masukkan ke dalam tabung reaksi, tutup dengan
tutup sumbat.
6. Setelah itu rebus larutan NA dan PDA menggunakan panci,
kira-kira ± 30 menit, Erlenmeyer berisi larutan dimasukkan ke panci yang berisi
air panas 100OC. Aduk setiap 15 menit sekali sampai larutan berwarna jernih
tidak butek.
7. Bersihkan otoklaf dengan mengganti air didalam dengan air
bersih dan mencuci bagian dalam dengan sabun hingga bersih. Masukan kembali
bagian dalam otoklaf.
8. Massukan semua Erlenmeyer dan tabung reaksi yang berisi
larutan ke dalam otoklaf untuk menjalani proses sterilisasi.
9. Kunci katup dan pengunci otoklaf, hubungkan adaptor ke
sambungan listrik dan nyalakan otoklaf, atur suhu hingga 121oC dan
tekanan 1 atm. Biarkan otoklaf beroperasi kira-kira 15 menit untuk proses
sterilisai.
10. Sambil menunggu, siapkan cawan petri sebanyak sampel yang akan
di uji. Cuci dengan alcohol dan dimasukkan ke dalam oven. Oven kirakira 1 jam
dengan suhu 160oC. Setelah selesai masukkan ke box antara dan beri
kertas label sesuai dengan sampel yang akan diuji.
11. Ketika proses sterilisasi selesai, buka katup otoklaf. Biarkan
uap keluar terlebih dahulu. Buka kunci otoklaf dan keluarkan larutan dan
masukkan ke dalam box antara.
12. Bersihkan LAF ( Laminar Air Flow ) dengan
menggunakan majun dan alkohol.
13. Sambungkan adaptor dengan
sumber listrik. Matikan sinra UV dan nyalakan lampu. Hidupkan juga
blower LAF.
14. Nyalakan pembakar spirtus dan masukkan ke dalam LAF, Tuang media
NA dan PDA ke cawan petri, ada CP1 dan CP2 disetiap
sampel untuk nantinya dijadikan perbandingan.
15. Pada saat penuangan media, Bagian pinggir cawan petri dan mulut
Erlenmeyer di bakar terlebih dahulu untuk menghilangkan kuman yang menempel.
Satu cawan petri kira-kira 20 ml larutan.
16. Tunggu media mengeras menjadi agar-agar padat. Selama menunggu
timbang sampel dengan neraca analitik dan dibungkus dengan kertas timbang. Satu
sampel ditimbang 3 kertas minyak ( untuk media NA dan PDA, untuk LB, dan untuk
TSB ). Satu kertas minyak berisi 1 gram sampel.
17. Setelah media mengeras menjadi agar-agar padat lakukan penuangan
sampel, dengan cara :
(a) Untuk LB dan TSB sampel dimasukkan langsung ke larutan LB dan
TSB yang ada ditabung reaksi, aduk dengan pipet tetes hingga larutan homogeny.
(b) Untuk NA dan PDA, masukkan sampel ke larutan buffer, aduk dengan pipet hingga homogen.
(C) Tuangkan sampel ke media NA1 dan PDA1
menggunakan pipet tetes hingga merata, ini sebagai pengenceran pertama.
(d) Tuangkan sampel ke media NA2 dan PDA2
menggunakan pipet tetes hingga merata, ini sebagai pengenceran kedua.
18. Setelah semua sampel di tuang masukan semua media yang telah
diberi ke box antara. Matikan blower LAF
dan matikan lampu. Bersihkan LAF dengan alkohol. Nyalakan lampu UV.
19. Bersihkan incubator dengan alcohol dan masukkan semua media yang
ada di box antara ke dalam incubator dengan posisi terbalik. Sambungkan adaptor
ke sambungan listrik dan tekan “ON”
20. Biarkan media yang telah diberi sampel di inkubasi selama 24-48
jam dengan suhu 20oC. Hasil akan terlihat untuk AKK terlihat seperti
bunga berserabut dan untuk ALT akan terlihat seperti bercak putih membundar.
Semoga bermanfaat ^^
#SY