Tittle : You're My Chocholate
Author : SY
Genre : Romance, sad
Author : SY
Genre : Romance, sad
Cast
: - Jeon Jungkook a.k.a Jungkook
- Sunny (kamu yang baca x-D )
- Member BTS (Suga, J hope, Jimin, Rapmon, V dan Jin)
- Seung Rin
- Yoona
Assalamualaikum wr’wb! Saya
selaku author hendak mempromosikan FF Gaje sodaranya Gajah ini pemirsa! (Alah
lebay dah xD ) Mianhae. Kalo ceritanya bener-benar ga jelas. Soalnya ga jago
(bukan jenis ayam) bikin begini tapi nyoba aja dah. Biasanya gambar dan ini
bikin sesuatu yang kaya novel. Alah maaak tantangan binggow. Untuk masalah
cover gua ga suka kalo harus ngedit fotonye si maknae sama cewe lain :) jadi
bayangin aja deh sunnynya elo ye! Dan buat pemeran wanitanya pake nama ngasal
dan FF ini gua buat untuk “I” :-D Maaf kalo ada kata yang nyeleneh, ga sopan
atau sebagainya, karna authornya juga keseringan khilaf. Arigatou gozaimasu,
SELAMAT MEMBACA! ^^
PERHATIAN : Tinggalkan Krisar
(kritik dan saran) untuk FF ini setelah membaca! Itu sangat membantu ^^
terimakasih
----------------*------------------*------------------------
SUNNY POV
“hey sunny...aku mohoooonn, mau
ya? Yaa..?”
“aahh aku bilang tidak ya tidak!!
Bisakah kau tidak menggangguku Yoona!”
“apakah aku menganggumu? Ku pikir
tidak.. Kau daritadi hanya mencoret-coret bukumu, ayolah sunny.. Hanya kau
berikan pada jimin oppa dan bilang ini dari fans terberatnya.”
“kenapa kau tidak memberikannya
saja langsung pabo, atau kau berikan pada jeon jungkook, dia kan satu rumah
dengan jimin! Sudahlah..” beranjak bangun dari kursiku dan pergi meninggalkan
yoona.
“heyy..kau mau kemana?? Ayolahh..
Aku malu bertemu dengan jungkook oppa.,Kenapa kau pergi sunny..hey sunny”
“aku lapar Yoona, aku mau ke
kantin”
Ah bosan mulai menyelimuti
kepalaku, apa yang salah denganku? Ah yang salah adalah eomma, kenapa dia
membelikanku rumah yang bertetanggaan dengan artis. Siitt.. Aku sangat benci
itu. Banyak dari fans-fans mereka yang menitipkan hadiah padaku. Itu membuatku
kesal. Rasanya ingin ku cabut akar rumahku dan ku lempar jauh-jauh dari rumah
artis pabo itu. Ku harap secangkir coklat panas kesukaanku bisa menguapkan
amarah yang telah terkumpul dipuncak kepalaku.
Bel pulang berbunyi. Ku harap
fans-fans bodoh itu tidak menitipkan sesuatu yang aneh lagi padaku. Namun saat
aku pulang hujan tiba-tiba turun dengan deras.
“aaahh.. Apa-apaan ini, aku tidak
membawa payung, kenapa harus hujan sih” kesialan apalagi yang harus ku dapat
kali ini Tuhan.. Bunuh saja aku bunuh!” Namun tiba-tiba ada mobil yang berhenti
di depanku.
“hey, bukankah kau yang tinggal
di sebelah rumahku? Ayo cepat naik, akan ku antar kau pulang”
“ah jungkook, tak usah, itu akan
merepotkanmu”
“tidak.. Cepatlah!”
“ah baiklah kalau kau memaksa
seperti itu, aku akan ikut.”
Sebernarnya aku tidak mau, tapi
karna situasi yang tidak mendukung yah terpaksa inilah yang ku pilih. Aku terus
menatap ke luar kaca mobil dan tidak melihat sedikitpun ke arah Jungkook.
“ehem.. Kau mengenalku? Dari
mana? Bukankah kita belum berkenalan” ucap Jungkook
“ah ne, semuanya tau itu kan, kau
ini pura-pura tidak mengingat statusmu hah?” jawabku jutek.
“ahaha..ne mian, oh ya, siapa
namamu? Walaupun sudah lama bertetanggaan tapi kita belum saling berkenalan
bukan.”
“namaku sunny, ah jungkook
berhenti.. Ini rumahku”
“ah mianhae aku hampir lupa, hey
sunny.. Diluar hujan, pakailah jaketku untuk menutupi kepalamu, besok kau
kembalikan”
“ah tidak usah jungkook”
“pakailah, atau aku tidak akan
membuka kunci pintu mobilnya”
“ah baiklah baiklah, berikan
padaku jaketnya”
“ahaha akhirnya kau menurut juga
padaku, ini jaketnya, pakailah” dai atertawa dan tersenyum padaku. Aku hanya
membalas dengan senyum yang terpaksa.
“gamsahamnida jungkook-ah”
“ne, cheonma” dia tersenyum ke
arahku.
JUNGKOOK POV
Aku terus melihat dia keluar dari
mobilku, berlari ke arah rumahnya. Kupikir dia sangat manis. Ah sial! Apa yang
ku bicarakan,bukankah itu bodoh, aku kembali menyetir dan sampai di rumah. Di
ruang tamu hyung-hyungku sedang berkumpul terkecuali suga-hyung.
“hey, jungkook-ah bukannya kau
membawa jaket, kenapa tak kau pakai, seragammu basah maknae!” ucap jin
“ah hyung, temanku meminjamnya.”
“benarkah? Namja atao yeoja?” V
hyung mulai bertanya penasaran.
“yeoja”
“wah..wah.. Aku terkalahkan oleh
maknae, siapa yeoja itu kook? Dia sexy? Apa dia yeojachingumu? Iyakah? Dia
cantik?” Jimin hyung yang sedang memainkan handphonenya kini mulai bertanya-tanya
saat mendengar jawabanku.
“ah jimin hyung, aku sudah
kedinginan, bisakah jangan bertanya sebanyak itu, yeoja tetangga sebelah yang
meminjamnya,”
“sunny maksudmu? Dia cantik” ucap
V
“dan juga sexy.. Hahaha” ucap
jimin
“V hyung dan jimin hyung mengenalnya?
Darimana? Bagaimana bisa?” aku mulai penasaran
“Dia juga sangat ramah” sambung
Jin hyung
“Dan juga sangat manis” Rapmon
hyung pun meneruskan ucapan Jin hyung.
“Hey, bagaimana bisa kalian telah
mengenalnya sebelum aku? Bukankah aku yang satu sekolah dengannya? Ayolah
hyung..bisakah kau jawab pertanyaanku” ucapku penasaran
“Sudahlah kookie.. Cepatlah ganti
baju, bukankah kau tadi bilang sudah kedinginan, haha?” J hope hyung mulai
mengejekku
“haha, iya sudahlah cepat ganti
bajumu jungkook, atau aku yang akan menggantikan bajumu?” Jimin hyung menatapku
dengan tatapan menjijikkannya.
“ah baiklah, hentikan tatapan
memuakkan itu hyung”
Aku berjalan menuju kamarku dan
mengambil handuk. Ku harap dengan berendam di bath up dapat mengistirahatkan
pikiranku setelah seharian ini jadwal padat disekolah. “ah bagaimana bisa hyung-hyungku sepertinya lebih mengenal dia
daripada aku? Hey itu aneh, apa yang salah denganku? Bukankah tadi jin hyung
bilang yeoja itu ramah? Tapi mengapa dia sangat jutek padaku? Ah baka.. Mengapa
aku jadi memikirkannya? aaahh sial apa-apaan ini” aku bergumam dan entah
mengapa aku selalu terbayang wajah yeoja itu. Ada apa ini? Cinta pada pandangan
pertama? Ahaha itu hal yang paling bodoh yang pernah ku tau dan tak akan pernah
terjadi padaku.
AUTHOR POV
Pagi harinya Jungkook pergi ke
sekolah bersama hyung-hyungnya. V dan Jimin satu sekolah dengannya sedangkan J
hope, rapmon, Jin dan suga akan pergi ke Tempat latihan untuk membuat lagu di
album BTS yang baru. Lalu di Halte bus dia melihat Sunny sedang berdiri
menunggu bus.
“Hey bukankah itu Sunny?” ucap J
hope
“Ah ne, ajak dia pergi bersama,
bukankah kita satu arah dan dia cukup kecil untuk ikut duduk bersamaku” ucap
jimin
“Ah jiminnie Pabo, dia akan mual
berada didekatmu, biar aku yang keluar dan mengajaknya, hentikan mobilnya
Rapmon hyung” ucap V
JUNGKOOK POV
Ah apa-apaan ini, mengapa aku
merasa sedikit kesal mendengar ucapan jimin hyung dan V hyung. Dan apa-apaan
itu, mengapa V hyung yang keluar dari mobil, kenapa bukan aku yang mengajaknya.
Aku melihat dari dalam mobil saat V hyung mengobrol dengan Sunny. Aku mudah
melihatnya karna aku duduk di samping Rapmon hyung. Aku benci melihat mereka
mengobrol. Ah kenapa yeoja itu tersenyum manis dan tertawa saat V hyung
mengajaknya mengobrol. Kenapa saat bersamaku dia hanya membuang muka dan tidak
melihat ke arahku. Beberapa menit mereka mengobrol dan V hyung kembali ke mobil
tanpa yeoja itu.
“Yak V, mana Sunny?” Ucap J hope
hyung
“Dia tidak mau hyung, dia sedang
menunggu teman wanitanya, dan sudah ada janji akan berangkat bersama”
“ah hilang sudah kesempatanku
untuk membuatnya terpesona padaku, huh” ucap Jimin hyung mempotkan bibirnya.
“Hey yak Jiminnie Pabo, dia tidak
akan menyukaimu, kau itu kan pendek” ucap V
“HEY PABO! Aku tidak pendek, aku
hanya sedikit kurang tinggi tapi aku sangat mempesona” Jimin hyung menatap V
dengan tatapan menjijikannya. Aku hanya menjadi pendengar setia kali ini.
“Dia lebih menyukaiku tentunya
Jiminnie pabo, dia akan menjadi milikku” ucap V hyung.
“Tidak! Tidak! dia milikkuV
paboo” ucap Jimin hyung
“berisik! Bisakah mulut kalian
diam? Cepat jalankan mobilnya rapmon” ucap suga hyung
AH APA-APAAN MEREKA? Mereka
menyukai Sunny? Apa ini? Aku merasa sangat kesal mendengarnya. Ah apa mungkin
aku benar-benar menyukai yeoja itu. Sial! Aku benar-benar terjebak dalam
situasi yang buruk.
SUNNY POV
Ah sial, sungguh membosankan
pelajaran hari ini. Pelajaran olahraga adalah pelajaran yang sangat mebosankan.
Hanya Membuat tubuhku berkeringat dan bajuku basah. Bukankah itu hanya buang-buang
tenaga, hanya buang-buang waktu. Aku membolos pelajaran olahraga dan memilih ke
kantin, ku pikir akan jauh lebih menyenangkan jika meminum secangkir coklat
panas di taman belakang sekolah, tempat nyaman favoriteku. Aku memesan coklat
panas kesukaanku sambil membaca novel yang ku pinjam dari Yoona. Aku membawa
coklat panas sambil membaca novel tersebut tapi tidak sengaja aku menabrak
seseorang dan coklat panasku tumpah kebajunya. Wanita-wanita di kantin seketika
melihat ke arahku.
“Aghh..” teriaknya
“Ah mianhae, akan ku bersihkan”
aku panik dan mengambil sapun tangan di kantungku dan membersikan baju dibagian
perutnya. Itu cukup parah, karna minuman coklat itu benar-benar panas
“ah sudahlah, aku tidak apa-apa”
jawabnya
“Ah, jungkook ah, mianhae.. Ini
panas, pasti kulitmu akan terluka karna minumanku, aku akan mengobatinya. “
ucapku panik.
“aku tidak apa-apa sunny..
Sudahlah jangan panik” ucapnya ramah dan tersenyum padaku.
“jungkook-ah jika tidak diobati
kulit perutmu akan memar”
“benarkah? Haha.. Sudahlah aku
tidak apa-apa, aku akan memesankanmu coklat panas lagi, kau belum sempat
meminumnya bukan,? tunggulah disini” ucap jungkook
Ah ada apa dengannya? Dia sangat
baik. Hah tapi tetap saja aku tak menyukainya. Dia hanya artis yang senang
tebar pesona, memamerkan suara atau wajah atau kemampuannya. Bukankah semua
artis seperti itu. Beberapa menit kemudian Dia kembali dengan dua cangkir
minuman.
“ini coklat panasnya” ucapnya
sambil menyerahkan secangkir coklat panas.
“jungkook-ah ini sangat
merepotkan, harusnya aku yang melakukan sesuatu padamu, bajumu jadi kotor karna
kecerobohanku”
“ini tak seberapa, aku bisa
menggantinya, kau ingin meminum itu dimana? Bolehkah aku menemanimu?”
“haha.. Pertanyaan yang aneh,
haha”
“hey, kenapa kau tertawa sunny,
bisakah kau hentikan tawamu itu?”
“aaahh mian.. Aku akan ke taman
belakang sekolah, aku terbiasa di sana, di sana tidak ramai dan suasananya
tenang”
“kalo begitu ayo ke sana,”
Sesampainya di taman hanya aku
jungkook dan 2 orang sisiwi yang sedang mengobrol. Jungkook duduk disampingku
dan menatapku. Menatapku dengan intens.
“Hey Jeon jungkook, apa yang kau
lihat heu, kau melihatku?” dia tidak menjawab pertanyaanku, dia tersenyum dan
memalingkan wajahnya. Dia menutup matanya dan bernyanyi. Aku mendengarkan
suaranya yang sangat merdu melihat wajahnya dan rambutnya yang tertiup angin
menjadikan ia terlihat sangat tampan. Ah apa yang aku pikirkan. Aku tidak
menyukainya! Tidak! Tidak! Dan tidak!
“hey, sunny kenapa kau
menggeleng-gelengkan kepalamu heu?” ucapnya
“aku..”
Aku belum meneruskan ucapanku,
jungkook telah berada didekatku, menatapku intens semakin dekat dan mendekat
membuatku sedikit gugup, ah tidak sedikit, sangat gugup, mau apa dia?
“Kau seperti anak kecil sunny,
ini coklatmu belepotan kemana-mana” dia mengeluarkan sapu tangan dan mengelap
bibir bawahku. ah perasaan apa ini, mengapa jantungku berdegup sangat cepat.
“e..eh..eh jungkook-ah aku harus
ke kelas, aku rasa ada guru dikelasku, aku pergi duluan ne”
Aku pergi meninggalkannya, ah aku
benar-benar tak terkendali. Ada apa denganku? Mengapa aku gugup? Mengapa
jantungku berdetak sangat cepat? Aku menyukainya
? Ah tidak Tuhan..
? Ah tidak Tuhan..
Setelah kejadian tadi aku jadi
terus memikirkan jungkook, ada apa dengannya, atau dia hanya tebar pesona sama
seperti artis-artis laki-laki yang pernah ku kenal. Ya pasti seperti itu. Saat
aku berjalan pulang di koridor tiba-tiba ada yang menarik rambutku.
“aauhh.. Sakit! Lepaskan!” ucapku
“HEY YEOJA BODOH! KAU BERANI
MENDEKATI NAMJACHINGUKU? Jeon jungkook itu milikku pabo! Kau berani-beraninya
menumpahkan Coklat panas padanya heuh! Kau ini cari mati!!,”
Aku melepas tangannya dari
rambutku dan menjambaknya balik.
“Dengarkan aku yeoja bodoh! Aku
bukan siapa-siapa jeon jungkook milikmu, aku tidak mengenalnya jadi pergilah
dari hidupku dan meladenimu hanya buang-buang waktuku saja”
Aku melepas tanganku dan berjalan
pulang tanpa memperdulikan teriakan dari yeoja gila itu. Ah apa peduliku pada
Jungkook yang sok pamer suara. Cih!
JUNGKOOK POV
Aku buru-buru pulang hari ini,
aku ingin mengajak sunny pulang bersamaku atau mungkin aku akan mengajaknya
jalan-jalan terlebih dahulu. Ah aku mungkin sudah benar-benar dibutakan oleh
yeoja ini. Bagaimana bisa aku menyukai yeoja ini padahal banyak yeoja yang
lebih cantik dan sexy dan mengemis-ngemis cinta padaku tapi hanya wajah yeoja
ini yang ada dibenakku. Aku berjalan menuju kelasnya. Tapi saat aku akan sampai
aku melihat sunny bersama dengan Seung Rin. Seung Rin adalah mantanku. Apa yang
ku lihat? Seung rin menarik rambut sunny. Aku sempat akan memisahkan mereka
tapi aku hanya melihat dari kejauhan. Sunny menarik balik rambut Seung Rin.
“Dengarkan aku yeoja bodoh! Aku
bukan siapa-siapa jeon jungkook milikmu, aku tidak mengenalnya jadi pergilah
dari hidupku dan meladenimu hanya buang-buang waktuku saja” ucap Sunny dari
kejauhan.
Apa yang Sunny bilang? Dia tidak
mengenalku? Benarkah? Atau aku salah dengar? Hatiku sangat sakit mendengar itu.
Seperti dipukul oleh besi. Aku merasa benar-benar terbodohi oleh yeoja ini. Ah
sudahlah. Aku akan pulang saja tanpanya, diapun mungkin tidak akan mau pulang
denganku.
AUTHOR POV
Keesokan harinya Sunny pergi ke
sekolah seperti biasa. Sunny berjalan di koridor bersama dengan yoona menuju
kelasnya,
“yak Sunny, kau tau.. Jimin oppa
sangat sexy, dia sangat tampan” ucap Yoona
“Yooonnaaa.. Berhentilah bicara
itu terus, aku pusing mendengarnya.”
“mwo? Kau pusing mendengar
suaraku?”
“ah bukan suaramu, tapi.. Ah
Jimin, Jimin dan Jimin! Bisakah kau ganti orang dalam bahasan topikmu?”
“ah mianhae aku sangat
menyukainya sunny” ucapnya sambil cemberut dan mulai lesu
“ahaha ya sudahlah terserah kau
yoona pabo, cepat ayo ke kelas” sunny jalan terlebih dahulu meninggalkan yoona
“kau memanggilku apa? Pabo? Hey
sunny!!! Kau memanggilku pabo heu? Kau ingin ku pukul. Aishh menyebalkan!”
Pada saat mereka berjalan berdua,
Seung Rin menghalangi mereka.
“Hey, bisakah kau jalan agak
menyingkir sedikit? Bukankah kau cukup kecil dan jalan ini sangat lebar.” ucap
sunny
“HEY YEOJA PABO! Gara-gara kau
jungkook oppa tidak masuk sekolah hari ini, gara-gara coklat panasmu dia
terluka!!” ucap yoona membentak sunny
“Hey kau yang pabo! Bukan salah
ku kalau..” ucap Sunny
“ah sudah..sudah.. Berhentilah
bertengkar, ayo ayo kita ke kelas sunny” ucap yoona menarik lengan Sunny
“Hey yeoja pabo! Aku belum
selesai!! Euh menyebalkan!” teriak Seung Rin
SUNNY POV
Aku terus memikirkan ucapan yeoja
itu, Jungkook sakit? Benarkah? aku sedikit panik dan mungkin khawatir dengan
keadaannya. Benarkah dia benar-benar sakit. Ah sepertinya ini tidak sedikit
tapi benar-benar aku sangat khawatir pada jungkook. Sepulang sekolah aku akan
menjenguknya. Dalam perjalanan pulang aku membeli beberapa buah dan susu untuk
menjenguk Jungkook. Tapi Sialnya Hujan turun dan aku lupa bawa payung. Aku
tidak sempat berteduh dan memilih menerobos hujan ini. Aku sedikit agak malu ke
rumah Jungkook dengan baju basah tapi bagaimana lagi. Walaupun rumahku hanya
bersebrangan tetapi jika aku pulang dulu itu akan membuang-buang waktu. Akupun
di rumah jungkook hanya sebentar, hanya ingin melihat keadaannya. Itu sudah
cukup.
Aku menekan bel pintu rumah
jungkook dan beberapa menit kemudian, pintunya terbuka dan Jungkooklah yang
membukakan pintu. Dia tidak memakai baju, toples.. Bagaian perutnya diperban.
Aku memalingkan wajahku, mungkin saat ini memerah karna melihat semua itu.
“Sunny pabo! Kenapa kau
hujan-hujannan heu!” ucapnya
“e..e.. Ak..aku hanya ingin
menjengukmu. Ku dengar kau sakit Jungkook-ah.”
Aku mulai menatap ke arah
wajahnya. Dia tersenyum sangat manis.
“Ayo masuk,” dia menarik lenganku
untuk ke dalam rumahnya.
“mengapa rumah ini sangat sepi?
Bukankah kalian tinggal bertujuh?”
“ah hyung-hyungku sedang ke ruang
latihan bighit. Hanya ada V hyung yang merawatku selama aku sakit.” ucapnya
“ooh”
“Sebentar ne, kau tunggu disini”
Jungkook pergi ke atas. Entah apa yang akan dia lakukan. Aku melihat-lihat ke
sudut-sudut ruangan rumah jungkook. Aku tak berani bergerak dengan baju yang
basah. Inipun sudah menjadi sedikit genangan air di lantai. Aku harus
membersihkannya. Beberapa menit kemudian Jungkook pun turun sudah menggunakan
kaos yang simple dan dia membawa sebuah kaos berwarna hitam.
“Sunny, gantilah bajumu, kau
pakai bajuku ini hmm, walaupun kebesaran tentunya ini lebih baik daripada
bajumu yang basah itu bukan.” ucapnya sambil tersenyum padaku.
“ah, ini merepotkanmu
jungkook-ah”
“aniya, kau ganti dikamarku ne,
diatas.”
Aku menaiki tangga dan masuk ke
kamar jungkook, kamarnya sangat rapi dan harum. Aku mulai mengganti bajuku, ah
ya ampun, baju ini benar-benar sangat besar. Hanya kaos saja sudah berubah
fungsi menjadi mini dress untukku. Aku keluar kamar dengan mengenakan kaos itu.
Di luar kamar, Jungkook menungguku dan melihatku aneh.
“a..a..apa ya..yang kau Lihat
Jeon Jungkook? Apa ini sangat aneh?”
JUNGKOOK POV
Aku menunggu di depan pintu
kamarku selagi ia ganti baju. Saat pintu kamarku terbuka Sunny keluar dengan
mengenakan kaosku yang cukup besar ditubuh mungilnya. Kaos itu menjadi 3 cm
diatas lututnya. Aku tercengang melihat penampilannya. Baju yang ia pakai
membuat ia terlihat sexy dan rambutnya yang basah menjadikan ia terlihat sangat
cantik dan manis.
“a..a..apa ya..yang kau Lihat
Jeon Jungkook? Apa ini sangat aneh?” ucapnya menyadarkanku. Aku tersenyum
“ah aniya, kau hanya terlihat
berbeda”
“mwo? Berbeda bagaimana? Apa aku
terlihat aneh?” tanyanya dengan wajahnya imut.
“ah sudahlah.. Ayo cepat kita
turun, akan ku buatkan minuman hangat untukmu, kau pasti kedingan bukan?” aku
berjalan duluan dan menuruni tangga.
“Yak, Jeon jungkook! Bisakah kau
jawab pertanyaanku dulu? Apa aku terlihat aneh?” Jawabnya merengek dan menarik
lenganku. Aku berbalik ke arahnya dan mendekatkan tubuhku, mendekatkan ia ke
sudut dinding, menatap wajahnya yang sangat manis. Ah aku benar-benar sangat
menyukai wajahnya saat ia panik. Itu lucu.
SUNNY POV
Aku menarik lengan jungkook, karna
aku malu untuk turun ke bawah jika memang penampilanku sangat terlihat aneh.
Lalu jungkook menghentikan langkahnya dan berbalik ke arahku. Dia menatapku
intens dan mendekatkan tubuhnya ke tubuhku. Ah tuhan kenapa di belakangku
tembok heuh. Aku tak bisa bergerak. Ah jantungku rasanya ingin copot berada
dalam keadaan seperti ini. Apa yang ingin dia lakukan. Dag..dig..dug..
“Kau cantik sunny, apapun yang
kau pakai kau akan terlihat cantik” bisiknya ditelingaku. Seketika aku mematung
mendengar jawabannya. Dia menuruni anak tangga menuju dapur dan ku yakin aku
sekarang sedang memasang wajah yang amat bodoh dan seperti biasa akan memerah
seperti tomat. Aku menuruni anak tangga dan masih tak percaya jungkook
mengatakan itu. Aku duduk di sofa ruang tengah dan sesekali melihat ke arah
jungkook yang berada di dapur. Beberapa menit kemudian jungkook membawa 2
cangkir minuman
“Aku membuat coklat panas
kesukaanmu.” dia tersenyum padaku dan memberikan secangkir coklat panas.
“ah bagaimana kau bisa
mengetahuinya jungkook-ah kalau ini minuman favoriteku?”
“hmm..aku hanya menebaknya, aku
sering sekali melihatmu membelinya dikantin dan ku pikir itu minuman
favoritemu” dia tersenyum manis padaku
“oh”
Setelah meminum coklat panas
buatan jungkook dan mengobrol dengannya aku sedikit merasa pusing, kepalaku
terasa berat dan semakin sakit.
“Ju..jungkook-ah..”
JUNGKOOK POV
Aku melihat sunny terus memegang
keningnya. Aku merasa khawatir.
“Ju..jungkook-ah..”
“ne sunny.. Kau tidak ap..” Belum
aku melanjutkan perkataanku sunny pingsan, aku memegang keningnya. Sangat
panas. Dia demam mungkin karna kehujanan tadi. Aku sangat khawatir. Aku
menggendongnya ke kamarku. Merebahkan tubuhnya dikasurku dan menyelimutinya,
aku mencari handuk kecil dan es batu untuk mengompres keningnya. Aku benar-benar
panik. Aku terus duduk di sampingnya, aku takut dia kenapa-kenapa, aku tidak
akan meninggalkannya. Hari mulai berubah menjadi larut malam. Ku pikir dia
lebih baik disini, menginap dikamarku. Syukurlah Suhu demamnya telah turun. Aku
tersenyum dan mengusap keningnya lembut. Merapikan poni yang mengenai matanya.
Dia benar-benar cantik. Bisakah? Bisakah dia menjadi milikku? Selamanya? Terus
bersamaku dan tidak akan meninggalkanku. Ku harap malaikat kecil mencatat
keinginanku malam ini dan tuhan akan mengabulkannya. Aku berjalan ke sudut
ruangan dan merebahkan tubuhku disofa. Aku akan beristirahat disini takut jika
sunny terbangun dan membutuhkan sesuatu.
SUNNY POV
Aku terbangun karna sinar
matahari dari celah-celah jendela mengenai wajahku. Kepalaku sedikit masih
terasa sakit. Saat ku bangun aku berada di kamar Jungkook. Dan ku lihat di
sudut ruangan ada jungkook yang sedang tertidur disofa. Aku turun dari kasur
dan mendekat ke arahnya. Aku melihat wajahnya dari dekat. Dia seperti kucing
manis yang sedang tertidur. Aku tersenyum melihat wajahnya. Dia sangat manis
dan tampan saat tertidur seperti itu. Aku tidak tega untuk membangunkannya.
Tapi ini sudah pukul setengah 7 dan aku harus bersiap-siap untuk sekolah. Aku
meninggalkan Jungkook dan sesampainya dirumah aku akan sms atau menelfonnya.
JUNGKOOK POV
“Yak, Jeon Jungkook!! Kau tidak
ingin sekolah heuh? Bangunlah!” suara V hyung membangunkanmu
“Ah hyung, berhentilah
menggangguku!” aku membalikkan tubuhku, malas untuk menatapnya.
“Hey jungkook, Handphonemu
menyala, aku lihat, oww.. Sunny sms padamu katanya..”
Aku terbangun, menarik
handphoneku dari tangan V hyung dan membaca sms dari sunny.
From : Sunny
To: Jungkook
Jungkook-ah mianhae aku tak pamit padamu, aku tak ingin
mengganggu tidurmu, jadi aku pulang dan berangkat sekolah duluan. Aku sudah
pamit pada hyung-hyungmu. Bangunlah dan jangan lupa sarapan ne ^^
From : Jungkook
To : Sunny
Ne. Tak apa,sunny sepulang sekolah, aku ingin bertemu
denganmu. Tunggulah aku jika kau pulang lebih awal.
Ah aku senang mendapat sms
darinya, aku tersenyum dan mencari handukku,
“V hyung, tunggulah aku dibawah,
aku akan sekolah” ucapku
“ah ne, cepatlah, jika bukan
karna Sunny mungkin tendangan kakikulah yang akan mengantarkanmu mandi
jungkook”
Aku mandi dan buru-buru merapikan
seragam yang ku pakai, turun ke bawah dan berangkat bersama V hyung dan Jimin
hyung. Aku memulai aktifitasku disekolah dengan ditemani bayangan yeoja itu
tentunya.
Saat jam istirahat aku berniat ke
kantin, mencari sunny dan mengajaknya untuk ke taman belakang, minum coklat
panas dan mungkin inilah kesempatanku, mengungkapkan apa yang aku rasakan
padanya.
Sesampainya dikantin aku
mencari-cari sosok wanita itu, aku menemukannya, dia sedang memesan coklat
panas. Aku hendak memanggilnya namun ternyata disampingnya ada V hyung, mereka
mengobrol sangat akrab. Cih.. Aku benci itu. Aku mengikuti mereka ke arah taman
belakang. Aku melihat mereka dari kejauhan. Aku lihat sunny sangat akrab,
tertawa tersenyum saat bersama V hyung. Ah aku benar-benar sangat cemburu
melihatnya. Aku kaget melihat V mendekatkan wajahnya pada sunny. Apa yang ku
lihat? V hyung mencium kening sunny? Ah sial. Benar-benar aku telah dibodohi
oleh yeoja itu. Aku pergi meninggalkan mereka dan memilih untuk kembali ke
kelas. Perasaanku benar-benar campur aduk. Benar-benar gadis itu membuatku
kesal. Aku tak ingin pulang cepat hari ini. Aku malas bertemu yeoja itu atau
bertemu V hyung
SUNNY POV
Aku pulang lebih cepat dari
biasanya. Aku keluar kelas dan bersemangat untuk mencari jungkook. Apa yang
ingin dia lakukan nanti. Aku melihat jam tanganku, menunjukkan pukul 14.00
berarti aku lebih cepat keluar kelas daripada jungkook. Aku melihat ke arah
kelas jungkook. Pintunya masih tertutup. Mungkin dia ada pelajaran tambahan
atau sejenisnya. Aku duduk dikursi yang tak jauh dari kelas jungkook.
Hari semakin sore. Kulihat ke
arah jam sudah menunjukkan pukul 16.15, tapi aku tak melihat sedikitpun sosok
jungkook keluar dari kelas itu. Apa dia sudah pulang duluan? Ah sepertinya
tidak, dia yang ingin menemuiku bukan. Aku melihat ke arah kelas Jungkook dan
mendapati sosok yang ku cari keluar dari kelas tersebut. Aku berlari ke arahnya
“yak jungkook-ah kau lama sekali.
Aku lelah menunggumu, apa kau ada pelajaran tambahan?” tanyaku padanya. Tapi
dia tidak menatapku sama sekali dan terus berjalan.
“Jungkook! Aku bertanya padamu
hueh! Kau kenapa? Bukankah harusnya aku yang marah karna menunggumu?” dia terus
menngacuhkanku
“jungkook! Hey..kau kenapa?” aku
menarik lengannya. Dia berhenti dan membalikkan tubuhnya.
“pulanglah duluan” ucapnya dan
kembali berjalan menjauh dariku.
“apa? Kau menyuruhku pulang?
Bukankah kau yang ingin bertemu denganku? Kenapa kau marah jungkook! Apa karna
aku tidak pamit padamu?” aku berlari kecil mengikuti langkahnya.
“jungkook-ah kau tak perlu marah
akan hal itu kan? Kau seharusnya bersikap dewasa. Bukannya aku sudah
memberitahumu di sms?” ucapku terus mengejarnya. Dia berhenti begitupun aku.
Dia membalikkan tubuhnya menatapku tajam
“bagaimana aku tak marah heuh!
Kau pasti tau aku sangat menyukaimu yeoja pabo! Tadi saat jam istirahat aku
mencari-carimu dan kau malah bermesraan dengan V hyung, kau bahkan di cium oleh
V hyung! kau ini benar-benar bodoh! Pergilah menjauh dari hidupku. Anggap saja
kau tak mengenalku. Bukankah kau telah bicara pada seung rin seperti itu!”
ucapnya padaku dengan nada yang sangat kasar.
“dicium? Kapan?” tanyaku padanya
dengan sedikit menahan tawa.
“ah kau benar-benar bodoh! Di
taman belakang? Kau dicium V hyung dan kau diam saja diperlakukan seperti itu.”
“AHAHA.. Haha” aku tertawa
sejadi-jadinya
“kenapa kau tertawa? Tidak ada
yang lucu yeoja pabo!”
“haha.. Mianhae aku tidak bisa
menahan tawaku, jadi begini...”
FLASHBACK
“Ibu, seperti biasa ya, satu
cangkir coklat panasnya” ucapku pada ibu-ibu kantin
“sunny?” ucap V oppa.
“Ah V oppa,” aku tersenyum
padanya.
“kebetulan aku bertemu denganmu.
Bisakah aku meminta waktumu sebentar untuk mengobrol. Ini bisa dibilang cukup
penting”
“hmm.. Baiklah” ucapku sambil
tersenyum
“Apa yang kau pesan?” tanyanya
“coklat panas” jawabku
“ah itu sama sepertimu, manis.” V
hyung tersenyum ke arahku
“ahahaha.. Oppa kau bisa saja,
oppa ayo kita mengobrol ditaman belakang, aku terbiasa disitu”
“Baiklah”
Aku dan V oppa duduk di kursi
yang biasa aku duduki, kami mengobrol tentang kejadian tadi malam aku dan
jungkook.
“Sunny, sepertinya Jungkook
sangat menyukaimu.” ucap V oppa dengan wajah serius
“ah oppa, jangan terus-terusan
buat lelucon, aku sudah cukup puas tertawa karnamu.”
“aku serius sunny, bisakah kau
terus bersamanya, temani dia dan jangan sakiti dia? Dia adik kesayanganku.”
ucapnya sembari tersenyum ke arahku.
“Ah benarkah oppa? Aku juga
mungkin menyukainya. Bukan karna ia populer tapi karna dia ramah dan tulus.”
aku mulai berkata jujur. Namun tiba-tiba debu masuk ke dalam mataku. Aku menguceknya
dan justru bertambah semakin perih.
“sunny? Kau kenapa?”
“Ah debu ini sangat perih
dimataku oppa.”
“sini biar aku tiup matamu,
mungkin akan jauh lebih baik”
FLASHBACK END
“Ah begitulah jeon jungkook, kau
jangan asal menuduhku.” ucapku tersenyum padanya, wajahnya terlihat sangat lucu
saat itu.
“oh begitu” jawabnya sambil
menganggukkan kepalanya.
“Jadiiiiiii... Tadi apa yang kau
ucapkan jeon jungkook? Kau menyukaiku? Kau sangat menyukaiku hmm? Apa itu
benar?” ucapku tersenyum dan menggodanya.
“ahah mungkin kau salah dengar,
lupakan, ayo pulang.” ucapnya sambil berjalan meninggalkanku.
“Hey yak jeon jungkook. Aaaahhh..
Jawablaahh.” rengekku sambil mengejarnya.
“Haha.. Kau berisik sekali pabo.
Berhentilah bertanya itu dan lupakan oke.” ucapnya sambil mencubit hidungku.
“ugh.. Sakit jungkook pabo!
Ayolah jawab” rengekku padanya.
Aku pulang bersamanya.
Sesampainya di depan rumahku saat aku akan membuka pintu mobil jungkook
menahanku.
“sunny?”
“ah ne jungkook-ah. Wae?”
“hmm..kau jangan berpura-pura
tidak tau tentang tadi yang ku ucapkan, bagaimana jawabanmu hmm?” ucapnya
menatapku
“hmm..aku benar-benar lupa atau
aku salah dengar, aku tak ingat apa yang kau ucapkan jungkook-ah, jadi aku
bingung harus menjawab apa.” godaku padanya
“yak sunny, bisakah kau tidak
pabo sedikit saja..” ucapnya sambil mencubit hidungku
“ugh, bisakah kau berhenti
melakukan itu, itu sakit” ucapku mempautkan bibir kecilku.
“sunny.. Mau kah kau menjadi
yeojaku? Aku sangat menyukaimu, atau bahkan lebih, aku mencintaimu saat pertama
aku pindah ke rumah baru dan aku sering melihatmu berjalan keluar rumah saat
berangkat sekolah.”
“ah, jadi selama ini kau
memata-mataiku, jeon jungkook?”
“ah bukan seperti itu, ayolah
serius sedikit.”
“aku sudah serius, bukankah
wajahku sudah sangat serius? Sepertinya aku menolaknya” aku memasang wajah
datar. Aku melirik ke arah jungkook. Dia hanya menghela nafas.
“menolak untuk tidak mencintaimu
jeon jungkook!” aku langsung keluar dari mobil jungkook, aku malu jika jungkook
melihat wajahku berubah menjadi merah seperti kepiting rebus. Jungkook membuka
kaca mobil dan memanggilku.
“chagiyaa.. Bisakah kau luangkan
waktumu untukku malam ini? Datanglah ke rumahku jam 8 mlm ne, kita akan pergi
berkencan.” ucapnya sambil tersenyum
“ne,” ucapku tersenyum dan
langsung masuk ke dalam rumah.
Malam jam 7 aku sudah
bersiap-siap, mengenakan celana pendek dan kaos yang cocok dan nyaman untukku,
aku sedikit berdandan agar terliat sebanding untuk menjadi pacar seorang jeon
jungkook. Setelah selesai aku berangkat ke rumah jungkook. Menekan Bel rumah
Jungkook dan yang membuka adalah jin oppa.
“Sunny? Ah masuklah”
“Ah gomawo oppa,” aku masuk ke
dalam rumah jungkook
“kau terlihat sangat cantik
sunny, kau mencari jungkook? Dia ada diatas, masuk saja ke kamarnya.”
“ah gomawo oppa, kalau begitu aku
akan menemuinya ke atas.”
Aku menaiki anak tangga yang
mungkin setiap anak tangga menghasilkan bunyi karna boots yang ku pakai. Aku
mengetuk pintu kamar jungkook.
“masuklah..” ucap jungkook dari
dalam
Aku membuka pintu kamar jungkook.
Aku melihatnya tanpa mengenakan baju alias toples. Aku memalingkan wajahku, tak
berani melihat kearahnya.
“yak jungkook oppa, pakailah
bajumu.”
“chagiya.. Aku bingung harus
memakai baju yang mana, aku takut kau tak menyukainya, bisakah kau pilihkan
baju untukku.”
“ah ne oppa” aku membuka lemari
jungkook dan memilih baju kaos putih dan sweater abu-abu dan juga kupluk hitam
agar dia tidak kedinginan. Dia memakai baju itu dan mulai memakai eyeliner, aku
tertawa dan iseng memoto ia sedang berdandan.
“yak chagiya..hentikan
itu..mengapa kau memotoku heu?”
“ahaha... Aku hanya senang
melihatmu seperti itu oppa, kau terlihat tampan.”
“kalau begitu kemarikan
handphonemu, aku akan foto dengan ini dan jadikan fotoku ini untuk wallpapermu
ne,” dia menarik handphone ku dan memotret dirinya dan menjadikan fotonya
sebagai wallpaper handphoneku.
“Ayo kita berangkat, dia memegang
lenganku menggenggam tanganku dan berjalan bersamanya. Kami pamit pada Jin
hyung dan menaiki mobil jungkook. Kami sampai di tempat hiburan.
“Untuk apa kita kesini oppa?”
“Aku ingin naik itu bersamamu
chagiya” dia menunjuk kincir raksasa.
Kami memesan tiket dan naik ke
dalam kincir. Pemandangan dari atas sungguh sangat indah. Lampu-lampu kota
seperti bintang-bintang dilangit yang bersinar.
“Lampu-lampu itu indah seperti
bintang..” ucapku sambil tersenyum ke arah Jungkook.
“bisakah kau terus bersamaku?
Sesibuk apapun aku, bisakah kau terus bersamaku? Tetap bersamaku hmm? Aku tidak
ingin kehilanganmu.” ucapnya menatapku. Aku menatapnya.
“ne, jungkook oppa, aku sangat
mencintaimu. Akupun ingin terus bersamamu.” sambil tersenyum. Jungkook
mendekatkan wajahnya ke wajahku, hingga tak ada jarak diantara kami. Aku
memejamkan mataku. Merasakan bibir lembutnya menyentuh bibir kecilku. Dia
mengecupnya dengan lembut.
“Saranghaeyo chagiya.. Aku juga
sangat mencintaimu. My sweetest chocholate” bisiknya ditelingaku dan ia
mengecup keningku. Aku tersenyum ke arahnya.
Setelah selesai kami
berjalan-jalan kami pulang, jungkook mengantarku sampai depan rumah.
“Chagiya.. Besok ikutlah denganku
dan hyung-hyungku, BTS akan mebuat lagu kolaborasi danger dengan thanh bui, aku
akan menjemputmu jam 7 pagi, jadi bersiaplah.” ucapnya sambil tersenyum ke
arahku.
AUTHOR POV
Keesokan harinya Jungkook
menjemput Sunny dan bersama member BTS lainnya berangkat menuju tempat syuting.
Sunny duduk di sofa agar bisa melihat jungkook dari kejauhan. Sunny sangat
senang melihat pacarnya yang sedang bermain piano berlatih menyanyi dan
mempersiapkan syuting MVnya. Sunny memoto Jungkook yang sedang bermain piano.
Dia senang melihat
Namjachingunya. Setelah selesai syuting, jungkook mengajak sunny mengobrol di
balkon gedung.
“bukankah, ini indah? Bukankah
kau menyukai lampu-lampu itu chagiya?” Jungkook menghela nafas berat
“ne oppa. Kenapa? Apakah ada
masalah? Bukannya syutingnya selesai dan berhasil?” tanya sunny penasaran
“ne chagiya..” jungkook masih
memandang lampu-lampu kota dengan wajah yang muram.
“Ada apa oppa? Bicaralah, kau
membuatku khawatir.” sunny mulai sedikit merasa panik
“aku dan member bts akan ke
jepang untuk menyelesaikan album baru kami ‘wake up’ dan kami akan berangkat
tiga hari lagi, dan sebelum itu kami akan latihan, chagiya.. Aku akan sangat
sibuk, kau akan meninggalkanku?” jawabnya dengan wajah murung menatap sunny.
Sunny tersenyum
“Ah aniya, aku tidak akan pernah
dan tidak akan pernah meninggalkan jeon jungkook kesayanganku. Tidak akan
pernah” ucap sunny sambil tersenyum manis. Jungkook memeluk sunny.
“Mianhae chagiya, aku tidak
selalu ada untukmu, mianhae.” ucap jungkook
“ah kau selalu ada dihatiku
oppa.”
“aku mencintaimu. Sangat
mencintaimu, walaupun aku sangat sibuk aku akan selalu menghubungimu chagiya”
ucap jungkook tersenyum. Jungkook mendekatkan wajahnya ke wajah sunny, semakin
dekat dan sunny pun menutup matanya.
“ehem..hem..bisakah kalian tidak
membuat kami berdua iri?” ucap Jimin. Jimin dan V tiba-tiba ada dipintu dan
melihat jungkook dan sunny.Jungkook dan Sunnypun menghentikan aktifitasnya.
“ne, akupun sangat iri.” ucap V
mempoutkan bibirnya.
“ah kalau begitu aku akan menciummu
V, Bagaimana? Mumu..” Jimin memonyong-monyongkan bibirnya hendak mencium V.
“Tidakkk..” teriak V sambil
berlari menjauhi Jimin, Jimin mengejar-ngejar V. Sunny dan Jungkook hanya
tertawa melihat 95line ini.
Hari terus berjalan. Jungkook
terus berlatih untuk album barunya dan selalu menyempatkan untuk menghubungi
Sunny.
From : Jungkook
To : Sunny
Besok aku akan pergi ke Jepang, Bisakah kita bertemu dulu
di bandara? Aku berangkat sangat pagi untuk mengurus penerbangan. Bisakah kau
ke bandara menemuiku? Aku rindu padamu. Datanglah sebelum Army berkumpul,
penerbanganku jam 8. Saranghaeyo chagiya :*
From : Sunny
To : Jungkook
Tentu saja oppa, aku akan ke bandara sepagi mungkin agar
bisa lebih lama bertemu denganmu oppa. Saranghaeyo :*
Sunny mengerjakan tugas yang
sangat banyak sehingga ia tidur sangat larut dan
terbangun pukul 7.00. Sunny mengerjapkan matanya. Melihat ke
arah jam dan matanya terbelalak melihat jam saat itu.
“OMO!! Jam 7? Ah aku harus
cepat-cepat!” sunny cepat-cepat mandi dan merapikan bajunya tanpa berdandan
sedikitpun, ia sangat terburu-buru. Ia tak ingin terlambat ke bandara. Ia
berangkat dengan menaiki taxi.
“Pak, tolong jalannya dipercepat
sedikit.” ucap sunny “ah ayolah jungkook oppa, angkat telfon dariku.” sunny
terus berusaha menghubungi jungkook. Matanya sudah berkaca-kaca, dia terus
menggigit bibir bawahnya atau menggigit kukunya sambil terus berusaha
menghubungi jungkook.
“Ah, ini menyebalkan!” gerutu
sunny meletakan handphonenya di kursi taxi. “ku mohon tuhan, aku ingin bertemu
dengannya.” ucap sunny, air matanya sudah tak terbendung lagi. Ia menangis.
Sampainya di bandara. Ia lewat pintu depan bandara. Ia tidak bisa melihat
apa-apa selain sekumpulan wanita yang berteriak BTS atau nama member BTS. Dia
terjebak di antara fans. Dia tidak bisa bergerak disana.
JUNGKOOK POV
“Jungkook bagaimana? Apa kau bisa
menghubunginya?” ucap rampon hyung
“ah entahlah, aku sudah
menelfonnya 10 kali tapi dia tidak mengangkatnya hyung. Bagaimana ini?” ucap
jungkook agak panik
“mungkin dia lupa” V hyung
menjawab dan suga menjitak kepalanya. V hanya menunjukan sengiran khasnya.
“pabo! Jangan dengarkan orang
idiot ini kook, cobalah kau telfon lagi, mungkin handphonenya ada ditas.” jawab
suga
“ah kook, temui saja dia. Mungkin
dia di depan bandara. Cepatlah, ada setengah jam lagi bukan? Aku yang akan
memberitahu manager kau hanya sebentar pergi ke kamar mandi. Janganlah sampai
hilang ne?” jawab jin hyung.
“ah hyung, gamsahamnida, aku akan
mencarinya.” jawab jungkook
“Lewat pintu bandara belakang
atau tidak kau mati di tumpukan army” ucap j hope hyung.
“ne, baiklah” aku segera berlari
keluar bandara. Aku melihat sekeliling luar bandara. Namun aku tak menemukan
apapun. Aku terus menelfonnya. Aku merasa frustasi aku mondar-mandir, jongkok,
berdiri sambil terus menelfonnya.
SUNNY POV
“ah apa-apaan ini? Ini sangat
sesak, ah aku harus keluar” aku merasa sangat sedih, aku menangis. Aku baru
ingat kenapa aku tak menelfonnya. Aku mencari handphoneku. Aku mencari-cari
ditas dan kantongku tapi hasilnya nihil. Handphoneku hilang. Apakah ada yang
mengambilnya? Ah tuhan.. Aku ingat handphoneku pasti tertinggal di taxi, bahkan
aku tak hafal nomr handphone jungkook. Ah tuhan bantu aku, aku menangis
sejadi-jadinya. Ah atau mungkin aku harus ke pintu bandara belakang. Yak,
mungkin itu bisa
JUNGKOOK POV
“Ah kenapa kau tak mengangkat
telfonku chagiya? Kenapa? Ayo angkatlah” aku terus berusaha menghubunginya.
Tiba-tiba ada yang menepuk pundakku.
“jungkook, ayo kita sudah harus
pergi, kau bisa menghubunginya nanti, cepatlah” ucap rapmon hyung
“aargghh” aku menjambak rambutku
frustasi, mataku terasa panas dan aku sangat kesal. Aku akhirnya ikut dengan
hyung-hyungku. Aku memakai headset untuk memudahkanku menelfonnya.
AUTHOR POV
Jungkook mulai berjalan ke arah
pesawat. Dilain sisi sunny berlari dan melihat jungkook.
“ah, jungkook oppa? JUNGKOOKK
OPPA” sunny berteriak.
“maaf nona anda dilarang melewati
pintu ini, ini sudah diamankan”
“tapi pak, aku yeojachingu
jungkook, ijinkan aku masuk, ku mohon.” ucap sunny sambil menangis
“sudah sekian ribu wanita yang
berkata seperti itu nona, jadi menyingkirlah”
“jungkook oppaaa..!” sunny terus
berteriak, namun jungkook tak mendengar suaranya. Sunny terus menangis menatap
kepergian jungkook.
SUNNY POV
Aku terus menangis di depan
bandara. Tak peduli orang berkata aku orang gila atau semacamnya. Aku tak
memperdulikannya. Maafkan aku jungkook oppa, aku bodoh, aku memang bodoh. Aku
terus menangis sampai dirumahpun aku terus menagis, aku menyesal, aku sangat
bodoh, aku merasa benar-benar sesuatu yang berharga telah benar-benar hilang.
Aku menangis sampai pagi datang. Aku tak bernafsu makan karna kejadian itu, aku
tak mungkin menghubunginya di media sosial, ada ribuan fans yang bernama sunny
dan yang ku tahu seorang artis akan lebih terjaga. Tapi bagaimana aku
menghubungi jungkook oppa.
“ah naneun pabo, aju pabo,” aku
menangis lagi, aku tak nafsu makan sampai jatuh sakit dan harus mendapat
infusan. Aku dirawat oleh kedua orangtuaku. Aku menceritakan semuanya pada
orangtuaku. Kini orangtuaku tinggal bersamaku untuk menjagaku. Setiap aku
keluar rumah, aku selalu memandang rumah jungkook oppa yang sekarang telah
kosong tanpa ada pemiliknya. Satu yang sangat ingin ku ucapkan padanya “aku
rindu, sangat rindu padamu oppa, saranghaeyo jeon jungkook”
AUTOR POV
Waktu terus berlalu dan Sunny
terus menjalankan aktifitasnya dengan bertemankan bayangan Jeon Jungkook. Dan
Jungkookpun seperti itu, ia selalu memikirkan Sunny dan terus memaksa akan
tinggal di tempat ia yang dulu. Jungkook sangat merindukan Sunny tapi walaupun
begitu ia akan tetap tersenyum karna ia pun mencinta ARMY.
SUNNY POV
Hah sudah 4 tahun berlalu. Aku
kini menjadi guru di tempat dulu aku sekolah. Aku harap aku bisa sedikit
menyembuhkan lukaku dengan canda dan tawa siswa-siswi. Sampai saat ini, sampai
detik ini aku selalu memasang foto jungkook oppa sebagai wallpaper handphoneku.
Foto itu telah ku copy paste dilaptop dulunya.
“Kau sangat tampan oppa, bagaimana kabarmu? Apakah kau
masih mengingatku? Aku disini sangat merindukanmu oppa, aku ingin memelukmu”
ucapku sambil melihat foto wallpaper handphoneku
Haa.. Ini terasa senang tapi
menyakitkan. Benar-benar menyakitkan. Untuk menghilangkan rasa rinduku. Aku
hanya melihat MV terbaru BTS. Mengoleksi foto-foto jeon jungkook yang terbaru.
Tentunya bukan seperti dulu hasil jepretan ku sendiri tapi hanya dari google.
Yang menyakitkan adalah melihat status publik seorang jeon jungkook adalah
artis yang sangat terkenal dan multitalent tanpa ada wanita di hatinya.
Ku rasa menonton dan mendengarkan
dia bernyanyi dari video laptopkudi temani secangkir coklat panas itu cukup
mengobati rinduku dan setiap itu ku lakukan aku pasti menangis. Aku serasa
sedang merekam ulang kejadian di bandara tempo itu.
Siang ini aku mengajar lebih
lama. Dan harus mengurus raport hingga larut sore. Tetapi saat aku sedang fokus
ada suara sangat berisik ditaman belakang. Banyak wanita berkumpul disana. Ada
4 pria yang berada di depan mereka bernyanyi. Aku seperti mendengar suara
jungkook oppa, ah mungkin ini hanya halusinasi karna aku sedang mengingatnya.
Namun suara itu semakin jelas terdengar olehku,
“jungkook? Benarkah itu kau?” aku
berlari ke arah kerumunan itu, berusaha melihat ke posisi yang paling depan.
Walaupun aku tersenggol dan berdesak-desak, aku berusaha melihat siapa ke empat
namja itu. Setelah berhasil sampai di posisi paling depan Seketika itu juga aku menagis.
“You’re My chocholate, My Sweetest Chocholate”
“I really wanna have you”
Jin oppa, V oppa, Jimin oppa dan
pastinya Jungkook oppa mereka menyanyikan sebuah lagu di depan fansnya. Aku
menangis sejadi-jadinya dan jungkook menghampiriku, menarikku kepelukannya dan
menyelesaikan lagunya. Fans-fansnya berteriak heboh. Seperti mendukung aku dan
jungkook oppa.
“Hey My sweetest chocholate
berhentilah menangis. Kau tak suka aku disini?” ucap jungkook oppa. Aku tak
peduli ucapanya. Aku tetap menangis memeluknya.
“ayolah chagiya.. Tersenyumlah”
ucap jungkook oppa.
“Hey sunny.. Kau harusnya
bahagia, jungkook selalu memikirkanmu dan memaksa untuk mencarimu.” ucap jimin
oppa
“mianhae oppa.. Mianhae.. Aku
sangat bodoh, aku benar-benar bodoh.” aku terisak dan terus menyalahkan diriku
karna masa lalu.
“kau tak salah sama sekali
chagiya, akulah yang salah hmm, tersenyumlah untukku?”
Aku tersenyum dan Jungkook oppa mencium keningku.
“Ikutlah denganku” jungkook oppa
menarik lenganku, menarikku ke gedung lantai paling atas. Di balkon atas
gedung.
“Kau sangat menyukai ini bukan?
Lampu yang seperti bintang.” ucapnya menatapku sambil tersenyum
“ne oppa,” aku meneteskan air
mata kembali.
“aahh.. Berhentilah menangis
chagiya,” jungkook mencubit hidungku dan mengusap air mataku. “Kau tahu, lagu
tadi Judulnya You’re My dan itu lagu untukmu dari ku” sambungnya sambil
tersenyum.
“oppa..?”
“ne?”
“bagaimana bisa oppa tau aku
disini.?”
“hmm.. Aku tadi ke rumahmu, ku
pikir kau pindah ternyata tidak, aku bertemu orangtuamu dan mereka yang
memberitahuku dimana kau berada dan aku mengatakkan sesuatu.”
“benarkah? Oppa mengatakan apa pada orangtuaku?”
“hmmm.. Itu rahasia.”
“ah oppa, beritahu aku hmm?
Ayolahh..” rengekku manja.
“haha.. Aku sangat rindu sikap
manjamu itu chagiya, aku ingin melamarmu itu yang ku ucapkan”
“benarkah?” ucapku penasaran
“ne, chagiya..?”
“ne oppa?”
“aku sangat merindukanmu, mianhae
tidak menghubungimu, aku tak tau harus menghubungimu bagaimana, nomor
handphonemu tak aktif dan semua akun kau pun tak aktif.”
“ah handphone ku hilang oppa,
mianhae..”
“tak apa, itu sudah berlalu,
lupakan, aku sangat merindukanmu chagiya,saranghaeyo my sweetest chocholate”
jungkook oppa mencium bibirku dengan lembut. Aku menutup mataku merasakan semua
kerinduanku yang telah terobati. Terimakasih tuhan.
“saranghaeyo jeon jungkook oppa”
Author : “Biar lebih mengkhayati, ini ada video You’re My
BTS plus foto jungkook buat bonus, Suara jungkooknya bikin hati meleleh kaya eyeliner abal luntur :-D Bye
bye!”
PERHATIAN : Tinggalkan Krisar
(kritik dan saran) untuk FF ini setelah membaca! Itu sangat membantu ^^
terimakasih
cerita'y seru :-) konflik'y bkin greget tapi coba perpindahan POVnya jngn trlalu cepet ^^
BalasHapus