Sabtu, 07 Maret 2015

MIKROBIOLOGI


UJI MIKROBIOLOGI

          Uji mikrobiologi adalah suatu metode pengujian dengan menggunakan suatu media yang berfungsi untuk mengidentifikasi adanya suatu bakteri, jamur ataupun kandungan logam pada bahan baku maupun produk jadi. Hasil pengujian dilihat setelah beberapa hari media yang telah ditanam bakteri didiamkan didalam incubator. Uji mikrobiologi dibagi menjadi 3 macam yaitu :

1.       Uji Bakteri Patogen
Bakteri patogen merupakan bakteri yang bersifat parasit untuk manusia sehingga bakteri tersebut tidak boleh ada dalam bahan baku maupun produk akarna dapat emmbahayakan konsumen. Maka pengujian bakteri pathogen ini bertujuan untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya baberapa bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus, Salmonella thyposa, Pseudomonas aeruginosa, dan Escherichia coli dengan menginokulasikan dalam sutu media yang sesuai yang nantinya di inkubasi pada suhu 20oC selama 24-48 jam. Adanya bakteri biasa ditunjukan dengan perubahan warna pada media yang telah ditanam bakteri.

2.       Uji Angka Kapang Kamir
Uji Angka Kapang kamir bertujuan untuk menghitung jumlah koloni bakteri mesofil aerob ( bakteri yang bersimbiosis dengan fungi/cendawan ), biasanya berbentuk seperti jamur dan berserabut. Seperti proses uji bakteri pathogen pada umumnya. Penghitungan koloni bakteri secara kualitatif atau dengan penglihatan langsung.

3.       Uji Angka Lempeng Total
Uji Angka Lempeng total bertujuan untuk menghitung jumlah koloni bakteri mesofil aerob ( bakteri yang bersimbiosis dengan unsur logam ), biasanya berwarna putih dan membulat. Prosesnya sama seperti uji bakteri pathogen pada umumnya. Penghitungan koloni bakteri secara kualitatif atau dengan penglihatan langsung.

MEDIA MIKROBIOLOGI

Medium adalah substansi yang terdiri atas campuran zat-zat makanan ( nutrient ) yang dipergunakan untuk pemeliharaan dan pertumbuhan mikroorganisme. Mikroorganisme juga merupakan mahluk hidup, untuk memeliharanya dibutuhkan medium yang harus mengandung semua zat yang diperlukan untuk pertumbuhannya, yaitu antara lain senyawa-senyawa organik (protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin).
Mikroorganisme dapat menggunakan makanan dalam bentuk padat dan dapat pula yang hanya menggunakan bahan-bahan dalam bentuk cairan atau larutan. Fungsi dari media biakan adlah memberikan tempat atau kondisi yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan dari mikroorganisme yang dikembangbiakan.

Syarat-syarat media yang baik
Ø Media harus mempunyai tekanan osmosa, tegangan permukaan, dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroorganisme.
Ø Media harus dalam keadaan yang steril.
Ø Suhu media harus cocok dan mengandung kelembaban yang sesuai.
Ø Mengandung bahan makanan dan mengandung cukup oksigen.
Ø Terlindung dari kontaminasi bahan lain.

Dalam Proses mikrobiology menggunakan media yang berupa agar-agar yang berfungsi sebagai tempat tumbuhnya mikroorganisme dengan alasan karna agar-agar merupakan bahan yang cocok karna teksturnya yang padat tapi lunak sehingga dapt dengan mudah ditembus oleh biakan., mengandung air untuk biakan dan tidak seperti media yang berbentuk cair yang mudah menguap dan berubah.

Media terlebih dahulu dilarutkan dari bahan baku padat sesuai perhitungan dan disterilirilisasi dengan otoklaf dengan suhu 121 oC tekanan 1 atm selama kurang lebih 15 menit. Setelah disterilisasi adalah proses penuangan media di LAF ( Laminar Air Flow ) agar tidak terjadi kontaminasi dengan udara luar. Suhu media saat dituang kira-kira 45oC. Dan diamkan sampai membentuk agar-agar padat.

Berikut ini penjelasan tentang media mikrobiologi yang dipakai :

Potato Dextrose Agar ( PDA )

Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan media yang sangat umum yang digunakan untuk mengembangbiakkan dan menumbuhkan jamur dan khamir.

Komposisi Potato Dextrose Agar ini terdiri dari bubuk kentang, Dextrose dan juga agar. Bubuk kentang dan juga dextrose merupakan sumber makanan untuk jamur dan khamir.

Nutrient Agar ( NA ) 

Nutrient agar adalah medium yang berwarna puih kekuningan yang digunakan untuk mengidentifikasi mikroorganisme yang membawa kandungan logam. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar.

Lactose Broth ( LB )

Lactose broth digunakan untuk mendeteksi adanya coliform, menjadi preenrichment broth untuk Salmonella dan juga sebagai bahan pembelajaran fermentasi laktosa pada bakteri secara umum.

Tryptone Soya Broth ( TSB ) 

TSB adalah media broth diperkaya untuk tujuan umum, untuk isolasi, dan penumbuhan bermacam mikroorganisme. Media ini banyak digunakan untuk isolasi bakteri dari specimen laboratorium dan akan mendukung pertumbuhan mayoritas bakteri patogen. Media TSB mengandung kasein dan pepton kedelai yang menyediakan asam aminodan substansi nitrogen lainnya yang membuatnya menjadi media bernutrisi untuk bermacam mikroorganisme.

Mannitol Salt Phenol Red Agar  ( MA )

Mannitol Salt Agar adalah media umum yang digunakan untuk media pertumbuhan. Media ini dapat mendorong pertumbuhan kelompok bakteri tertentu dan sekaligus menghambat pertumbuhan bakteri lainnya. Mannitol Salt Phenol Red Agar memiliki warna merah terang yang berfungsi untuk mengidentifikasi bakteri pathogen.

Cetrimid Agar ( CA )

Cetrimid Agar biasanya digunakan untuk isolasi Pseudomonas. Kandungan cetrimide yang merupakan quarternary ammonium merupakan senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri lain, karena menyebabkan kebocoran unsur-unsur didalam sel, namun tidak terjadi pada Pseudomonas.

MacConkey Agar ( MC )

MacConkey Agar adalah salah satu jenis media yang digunakan untuk identifikasi mikroorganisme. MacConkey agar termasuk dalam media selektif dan diferensial bagi mikroba. Jenis mikroba tertentu akan membentuk koloni dengan ciri tertentu yang khas apabila ditumbuhkan pada media ini.

Media MacConkey Agar membedakan bakteri yang memfermentasi laktosa, ( berkoloni merah muda ) dengan yang nonfermentasi ( tidak berwarna ). NaCl yang terkandung dapat menghambat koloni bakteri proteus. Koloni salmonella halus dan tak berwarna. Mempunyai keistimewaan memilah bakteri enteric gram negatif yang memfermentasi lak-tosa, karena media ini mengandung laktosa, crystal violet dan neutral red bile salt. 

Kemampuan E. coli memfermentasi laktosa menyebabkan penurunan pH, sehingga mempermudah absorpsi neutral red untuk mengubah koloni menjadi merah bata. Koloni lain ( S. aureus, P. aeruginosa dan Salmonella ), bila tumbuh tidak akan berwarna karena tidak mampu memfermentasi laktosa. Mikroba lain yang dapat tumbuh pada media ini antara lain Enterobacter, Proteus, Salmonella, Shigella, Aerobacter, Enterococcus.

Selenite Cystine Broth Base ( SCBB )

          SCBB digunakan untuk mengidentifikasi adanya bakteri salmonella typhosa dan merupakan media yang diperkaya dengan penambahan asam smino sistin. Asam amino potensial membentuk reaksi redoks yang baik untuk pertumbuhan bakteri Salmonella Typhosa. SCBB menghambat pertumbuhan bakteri Coliform dan Salmonella.

PROSES KERJA UJI MIKROBIOLOGI

          Pada Pengujian AKK dan ALT dilakukan pada saat yang bersamaan. Oleh karna itu, penulis menulis prosedurnya menjadi satu. Berikut ini penjelasan proses pengujiannya:

Uji AKK dan ALT

Alat yang dipakai :
1.    Neraca Analitik                10. Pipet Ukur                 19. Gelas Ukur                
2.    Spatula Logam                 11. Pipet Tetes                 20. Botol Semprot           
3.    Batang Pengaduk             12. Beaker Glass              21. Otoklaf
4.    Tabung Reaksi                 13. Tutup Sumbat             22. Korek Api                 
5.    Ballpipet                          14. Cawan Petri               23. Panci                         
6.    LAF ( Laminar Air Flow )15. Kertas Label              24. Kertas Timbang
7.    Rak Tabung Reaksi          16. APD                          25. Labu Ukur
8.    Kompor                           17. Oven Elektronik         26. Erlenmeyer
9.    Incubator                         18. Pembakar Spirtus

Bahan :
1.    NA ( Nutrient Agar )                            5. PDA ( Potato Dextrose Agar )
2.    TSB ( Tryptone Soya Broth )                6. Aquadest
3.    NaOH ( Natrium Hidroksida )              7. Sampel              
4.    LB ( Lactose Broth )                            8. Alkohol
5.    KH2PO4 ( Kalium Dihigrogen Fosfat )

Prosedur :

1.          Siapkan alat dan bahan yang diperlukan, gunakan APD seperti sarung tangan karet dan masker.
2.          Bersihkan timbangan sebelum digunakan, nyalakan timbangan.
3.       Timbang NA ( Nutrient Agar ), PDA ( Potato Dextrose Agar ), LB ( Lactose Broth ), dan TSB (Tryptone Soya Broth ) sesuai perhitungan.
4.      Larutkan dengan aquadest sesuai dengan banyaknya sampel dengan batang pengaduk hingga homogen. NA dan PDA ditempatkan di Erlenmeyer sedangkan LB dan TSB ditempatkan di tabung reaksi kira-kira ± 9 ml. Tutup dengan tutup sumbat.
5.        Buat larutan buffer dengan menimbang Kalium Dihidrogen Fosfat ( KH2PO4 ) 4 gram, larutkan dalam baker glass dengan menggunakan NaOH sebanyak 17.9 ml, Masukkan ke dalam labu takar 100 ml. Tambahkan aquadest sampai tanda batas. Kocok hingga homogen. Pipet buffer dengan pipet ukur dan masukkan ke dalam tabung reaksi, tutup dengan tutup sumbat.
6.       Setelah itu rebus larutan NA dan PDA menggunakan panci, kira-kira ± 30 menit, Erlenmeyer berisi larutan dimasukkan ke panci yang berisi air panas 100OC. Aduk setiap 15 menit sekali sampai larutan berwarna jernih tidak butek.
7.       Bersihkan otoklaf dengan mengganti air didalam dengan air bersih dan mencuci bagian dalam dengan sabun hingga bersih. Masukan kembali bagian dalam otoklaf.
8.       Massukan semua Erlenmeyer dan tabung reaksi yang berisi larutan ke dalam otoklaf untuk menjalani proses sterilisasi.
9.       Kunci katup dan pengunci otoklaf, hubungkan adaptor ke sambungan listrik dan nyalakan otoklaf, atur suhu hingga 121oC dan tekanan 1 atm. Biarkan otoklaf beroperasi kira-kira 15 menit untuk proses sterilisai.
10.     Sambil menunggu, siapkan cawan petri sebanyak sampel yang akan di uji. Cuci dengan alcohol dan dimasukkan ke dalam oven. Oven kirakira 1 jam dengan suhu 160oC. Setelah selesai masukkan ke box antara dan beri kertas label sesuai dengan sampel yang akan diuji.
11.     Ketika proses sterilisasi selesai, buka katup otoklaf. Biarkan uap keluar terlebih dahulu. Buka kunci otoklaf dan keluarkan larutan dan masukkan ke dalam box antara.
12.     Bersihkan LAF ( Laminar Air Flow ) dengan menggunakan majun dan alkohol.
13.     Sambungkan adaptor dengan  sumber listrik. Matikan sinra UV dan nyalakan lampu. Hidupkan juga blower LAF.
14.     Nyalakan pembakar spirtus dan masukkan ke dalam LAF, Tuang media NA dan PDA ke cawan petri, ada CP1 dan CP2 disetiap sampel untuk nantinya dijadikan perbandingan.
15.     Pada saat penuangan media, Bagian pinggir cawan petri dan mulut Erlenmeyer di bakar terlebih dahulu untuk menghilangkan kuman yang menempel. Satu cawan petri kira-kira 20 ml larutan.
16.     Tunggu media mengeras menjadi agar-agar padat. Selama menunggu timbang sampel dengan neraca analitik dan dibungkus dengan kertas timbang. Satu sampel ditimbang 3 kertas minyak ( untuk media NA dan PDA, untuk LB, dan untuk TSB ). Satu kertas minyak berisi 1 gram sampel.
17.     Setelah media mengeras menjadi agar-agar padat lakukan penuangan sampel, dengan cara :
(a) Untuk LB dan TSB sampel dimasukkan langsung ke larutan LB dan TSB yang ada ditabung reaksi, aduk dengan pipet tetes hingga larutan homogeny.
(b) Untuk NA dan PDA, masukkan sampel ke larutan buffer, aduk dengan pipet hingga homogen.
(C) Tuangkan sampel ke media NA1 dan PDA1 menggunakan pipet tetes hingga merata, ini sebagai pengenceran pertama.
(d)  Tuangkan sampel ke media NA2 dan PDA2 menggunakan pipet tetes hingga merata, ini sebagai pengenceran kedua.
18.     Setelah semua sampel di tuang masukan semua media yang telah diberi  ke box antara. Matikan blower LAF dan matikan lampu. Bersihkan LAF dengan alkohol. Nyalakan lampu UV.
19.     Bersihkan incubator dengan alcohol dan masukkan semua media yang ada di box antara ke dalam incubator dengan posisi terbalik. Sambungkan adaptor ke sambungan listrik dan tekan “ON”
20.     Biarkan media yang telah diberi sampel di inkubasi selama 24-48 jam dengan suhu 20oC. Hasil akan terlihat untuk AKK terlihat seperti bunga berserabut dan untuk ALT akan terlihat seperti bercak putih membundar.


Semoga bermanfaat ^^

#SY


2 komentar:

  1. keren... jadi tau tentang mikrobiologi.. thx :)

    BalasHapus
  2. makasih kak atas infonya :) jadi lebih paham tentang bagaimana cara uji mikrobiologi :)

    BalasHapus